motivasi

< selamat datang ,sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. maka jangan hidup seperti seonggok daging yang tak berguna.^_^.

Selasa, 01 April 2014

GUBUK DERITA

Tak terasa arus kehidupan memabawaku jauh, jauh dari segala yang ku kenal dulu.. tiba2 semuany terasa begitu berbeda, tak terasa 3 tahun sudah berada di kota terasing... dengan segala keberanian ku...  tiba-tiba fikiranku melayang jauuuuh, jauuuh sekali.... mengingat disuatu desa,,, terpencil... berdiri sebuah gubuk reot..

Beberapa gadis kecil tumbuh dewasa dalam lindungan gubuk tersebut. meski kala hujan seringkali bocor,dan membuat banjir semua bagian dari rumah itu. seringkali ketika hujan deras turun mereka hanya berlomba-lomba menampung air yang turun dari atap-atap yang tak lagi rapat. Berbagai tetesan air diman-mana. Menembus bagian-bagian terkecil. Maka bersiaplah ambil ember, mangkuk, atau wadah apapun untuk menampung bocoran hujan dan kain-kain penyerap air untuk mengepel air tetesan hujan lainnya..belum lagi kala panas seringkali kepanasan, dan hanya bisa berkipas-kipas ria, atau keburr keluar rumah berteduh dibawah pohon jengkol samping rumah ... hahaha.. entahlah rumah itu memang sangat sederhana. Maka aku menyebutnya GUBUK DERITA.  bukan berarti menghujat, tetapi karna seringkali apa yang dialami gadis-gadis kecil ini tak terbayangkan dalam kehidupan saat ini, betapa dulu semuanya serba sulit. Namun lepas dari itu semua tak pernah menyurutkan langkah-langkah mereka untuk tetap berjuang. Menemukan sebuah kehidupn yang lebih baik dan lebih layak.

Seringkali rasanya ingin melawan takdir, namun tak urung itu tak dilakukan, orang tua mereka yang begitu tabah menasehati dan menerima segala keadaan yang begitu susah. Mereka yakin ada sebuah kehidupan yang lebih susah dari ini. Dan apa pun keadaanya bersyukur, doa dan ikhtiar tak pernah lepas dari tangan2 dan bibir2 mereka. Gadis-gadis ini memiliki seorang Ibu yang begitu baik, ramah, tabah, dan sabar serta tentunya sngat mencintai anak-anaknya. Sedang seorang ayah yang bijaksana tegas dan penuh kasih sayang namun umurnya sudah tua renta, ia memiliki sebuah penyakit yang kadang mereka dan para medis pun tak mampu menyebutkan itu penyakit apa. kadang dalam canda mereka bilang itu penyakit sisa-sisa jaman susah dulu. (waah berrti sebelum ini ada jaman yang lebih susah, tak terfikrkan seperti apa susahnya,,,,).

Yang jelas dengan apa yang ditanggungnya setiap hari, penyakit itu menyita semua kekuatannya. Yaa... kekuatannya dan semangat juangnya yang pernah ada dimasa-masa muda dulu. Harapan satu-satunya untuk tetap bisa melanjutkan kehidupan adalah kebun sawit yang mereka punya, namun itupun masih tak cukup untuk membiyai segala keperluan gadis-gadis kecil ini, mulai dari makan, kebutuhan pakaian, serta pendidikan yang harus tetap mereka perjuangkan.

Apa daya keadaan telah seperti ini, maka tinggalah satu-satunya seorang Ibu harapan mereka yang harus tetap berjuang dan berusaha menyajikan kehidupan yang lebih baik untuk keluarga. Sebut saja namanya ibu Rahma. Yaaah ibu Rahma pun berusaha mendapatkan penghasilan lainnya dengan berdagang dipasar. Semua barang yang bisa ia akses dan layak dijual akan ia jual di pasar, mulai dari sayur mayur, buah-buahan dan hasil pertanian lainnya.

Sang gadis kecil (anak paling ragil) tak tega rasanya melihat segala perjuangan keluarganya. Ibunya yang harus pergi berdagang setiap jam 2 pagi, dan baru akan pulang dari pasar sekitar jam 3 sore. tak ada waktu untuk
memperhatikan kehidupan anak-anaknya, apalagi anak gadis paling kecilnya yang sudah ia tinggal berdagang sejak umur 4 tahun..Setengah harinya selalu ia habiskan dipasar. Mengais rezeki dan untuk menyambung hidup. Ahhhhhh rasanya begitu sesak dada ini ketika mengingat itu semua. Begitu pula dengan sang ayah, ayah yang sehari-harinya hanya bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarganya dengan pekerjaanya sebagai pegawai kecamatan. Gaji yang ia dapatkan pun tak cukup untuk kebutuhannya sendiri, apalagi untuk keluarganya. Namun yaaah paling tidak lumayanlah untuk beli-beli bumbu dapur atau sekedar untuk membeli minyak tanah (maklum keluarga ini masih masak dengan menggunakan kayu bakar dan minyak tanah).

Suatu hari dalam gubuk derita ini terjadi sebuah percakapan. Percakapan yang akhirnya merubah segala keadaan dan memberi kekuatan pada anak gadis paling kecil ini untuk melawan dan memperbaiki nasib dimasa mendatang.memberikan dorongan dan keyakinan bahwa KAU HARUS SUKSES SUATU SAAT NANTI.!!

Sista: “dek kamu habis SD nanti langsung kepondok aja ya..terus nanti ikut masmu yang tinggal didepan pondok itu, bantu-bantu dia, gak usah pulang kalo gak ada keperluan. Nanti yang biyayai sekolahmu mas mu itu. tapi kamu harus rajin bantu-bantu istrinya, yaah paling nggak momong-momong (mengasuh)anaknya, ponakanmu juga ,,, bisa to... ??
Ina  :iya mbak..... (dengan menundukan kepalanya dalam-dalam, merasakan sesaknya dada dan hatinya, melihat kenyataan baru lulus SD lngsung suruh pisah dan merantau)..

Sista : “gak papa kan.. biar ngirit dikit, yaah kamu harus belajar prihatin.. dan gak usah cengeng. Jangan pernah iri dengan kehidupan anak-anak lainnya. Kalo kamu mau sukses, kamu harus belajar susah-susah dulu. Inilah perjuangan hidup. Jaddilah gadis yang kuat. Kamu lihat kan mbak-mbakmu ini. Semuanya juga susah, di rewangi ngangon (gembala) sapi, merantau ikut orang, biar ngeringanin beban orang tua. Jadi walalupun kamu anak paling ragil (bungsu) kamu jangan manja.. minta ini itu atau ngeluh ini itu,,, semuanya sama.Tetap bersyukur aja. Allah sedang memberikan nikmat yang tak terhingga untuk keluarga kita...”

Ina : iya mbk.... (sambil menahan air mata yang hampir menetes dan meremas jarinya denganpenuh ketakutan dan kekhawatiran..)

Sista: ya nanti kalo kangen nelfon aja, atau nanti ibu kalo pulang dari pasar biar mampir kesana jengung kamu... seng sabar aja nduk... ditrima n tetep bersyukur...

Yaaah keadaan sperti inilah yang kadang selalu memberikan semngat juang yang tak terhingga untuk gadis kecil ini tetap berjuang dengan mimpi dan cita-cita bahwa suatu hari nanti, ia akan meraih pendidikan dan sukses... hingga menghadiahkan sebuah tropi emas keberhasilan. Dan mengucapkan kepada orang tuanya :” IBU, Ayah.... ini tropy untuk kalian, karna telah mejadi orang tua terbaikku, menjadi mitovator untuk hidupku , menjadi penyemangatku dalam berjuang, menjadi pelindungku dari segala kesusahan, menjadi penasehatku dalam segala kegelisahan, menjadi sahabatku dalam berbagi cerita mengarungi liku kehidupan hingga akhirnya aku bisa berhasil dan sukses... maka mulai sekarang sudah gak usah susah-susak kerja lagi,, biar aku yang cari uang untuk kalian.Kalian istirahat aja dirumah”... dengan menyungging senyum...

Senyum penuh kelegaan dan kebahagiaan yang memenuhi dadanya dan menghapus segala perih kehidupan sebelumnya...aaahhh.... kapan ini akan terwujud... wallahua'lam... untuk saat ini nikmati segala proses yang telah Allah hadirkan.. dan tetap bersyukur....
to be continue.......... nex story...my inspiration..^_^ aku MENCINTAI KALIAN SEMUA. :)
ini hanya fiksi. untuk mehooong..... trimakasih untuk semuanya yaaa.^_^



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laman